1. Pengertian Ilmu Politik
Pengertian Ilmu Politik yang diambil dari beberapa tokoh dibawah ini yaitu :
a. J. Barents, ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari kehidupan negara
b. Roger F. Soltan, ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari negara, tujuan negara, dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan-tujuan itu
c. Jacobson dan Lipman, ilmu politik adalah ilmu tentang negara, ilmu politik bergaul dengan hubungan antara individu yang satu dengan yang lain, sejauh mana seperti negara telah mengatur hubungan mereka dengan hukum
d. Ossip K Flectean, ilmu politik adalah ilmu sosial yang khusus mempelajari sifat dan tujuan dari negara sejauh negara merupakan organisasi kekuasaan, beserta sifat dan tujuan dari gejala-gejala kekuasaan yang tidak resmi, yang dapat mempengaruhi negara
e. Leslie Lipson, ilmu politik adalah ilmu yang terdiri dari bagian yang statis, yang menyelidiki struktur, tujuan bentuk-bentuk negara, dan lain-lain
f. G. K Bluntschli, ilmu politik adalah ilmu mengenai dimana benteng negara
g. G. N. Cuchrist, ilmu politik adalah ilmu mengenai negara dan pemerintah
h. Huzzar dan Stevenson, ilmu politik adalah lapangan studi yang terutama yang bersangkutan dengan hubungan kekuasaan antar orang dengan negara, dan antara negara dengan negara
i. Conley H. Dillon, Carl Leiden, dan Steward, ilmu politik adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang usaha manusia untuk memerintah dirinya sendiri, untuk menciptakan pemerintahan dan negara serta untuk mengendalikan nasib sosialnya yaitu nasibnya dalam masyarakat. Ilmu politik juga mempelajari sifat yang abstrak dari negara dan lembaga-lembaga politik lainnya.
2. Objek Ilmu Politik
Secara khusus ilmu politik mengkaji mengenai :
a. Pembuatan keputusan
b. Kekuasaan
Selain itu, adapun objek lainnya adalah :
a. Kekuatan kelompok
b. Keresahan masyarakat
c. Interest group
d. Sistem pemerintahan termasuk pemerintah dan organisasi internasional
e. Perilaku politik
f. Kebijakan publik.
g. Keberhasilan pemerintahan.
h. Kepentingan partai politik
i. Konflik
j. Perilaku kepemimpinan
k. Budaya politik
l. Sosialisasi politik
3. Perkembangan Ilmu Politik
Apabila ilmu politik dipandang semata-mata sebagai salah satu cabang dari ilmu-ilmu sosial yang memiliki dasar, rangka, fokus, dan ruang lingkup yang jelas, maka dapat dikatakan bahwa ilmu politik masih muda usianya karena baru lahir pada akhir abad ke-19. Pada tahap itu ilmu politik berkembang secara pesat berdampingan dengan cabang-cabang ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi, antropologi, ekonomi, dan psikologi, dan dalam perkembangan ini mereka saling mempengaruhi.
Akan tetapi, apabila ilmu politik ditinjau dalam rangka yang lebih luas, yaitu sebagai pembahasan secara rasional dari berbagai aspek negara dan kehidupan politik, maka ilmu politik dapat dikatakan jauh lebih tua umurnya. Bahkan ia sering dinamakan ilmu sosial yang tertua di dunia. Pada taraf perkembangan itu ilmu politik banyak bersandar pada sejarah dan filsafat.
Di Indonesia kita mendapati beberapa karya tulis yang membahas masalah sejarah dan kenegaraan, seperti misalnya Negarakertagama yang ditulis pada masa Majapahit sekitar abad ke-13 dan ke-15 Masehi dan Babad Tanah Jawi. Sayangnya di negara-negara Asia tersebut kesusastraan yang mencakup politik mulai akhir abad ke-19 telah mengalami kemunduran karena terdesak oleh pemikiran Barat yang dibawa oleh negara-negara seperti Inggris, Jerman, Amerika Serikat, dan Belanda dalam rangka imperialisme.
Di negara-negara benua Eropa seperti Jerman, Austria, dan Prancis bahasan mengenai politik dalam abad ke-18 dan ke-19 banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum dan karena itu fokus perhatiannya adalah negara semata-mata. Bahasan mengenai negara termasuk kurikulum Fakultas Hukum sebagai mata kuliah Ilmu Negara (Staatslehre). Di Inggris permasalahan politik dianggap termasuk filsafat, terutama moral philosophy, dan bahasannya dianggap tidak dapat terlepas dari sejarah. Akan tetapi dengan didirikannya Ecole Libredes Sciances Politiques di Paris (1870) dan London School of Economics and Political Science (1985) , ilmu politik untuk pertama kali di negara-negara tersebut dianggap sebagai disiplin tersendiri yang patut mendapat tempat dalam kurikulum perguruan tinggi. Namun demikian, pengaruh dari ilmu hukum, filsafat dan sejarah sampai perang dunia II masih tetap terasa.
4. Ruang Lingkup Ilmu Politik
Dalam contemporary political science, terbitan UNESCO 1950, ilmu politik di bagi dalam empat bidang :
a. Teori politik
1.Teori plitik
2.Sejarah perkembangan ide-ide politik
b. Lembaga-lembaga politik:
1. Undang-undang Dasar
2. Pemerintah Nasional
3. Pemerintah local dan daerah
4. fungsi ekonomi dan social dari pemerintah
5. Perbandingan lembaga-lembaga politik
c. Partai-partai, golongan (groups), dan pendapatan umum
1. Partai-partai politik
2. Golongan-golongan dan asosiasi-asosiasi
3. partisipasi warga Negara dalam pemerintah dan administrasi
4. pendapatan umum
d. Hubungan Internasional
1. Politik Internasional
2. Organisasi-organisasi dan administrasi internasional
3. Hukum Internasional
Perkembangan politik juga dapat di lihat dari berbagai aspek, seperti adanya teori politik, filosofi politik, politik praktis, etika politik, elit politik, kelompok politik, politik lokal, intrik politik, praktisi politik, pelaku politik, perilaku politik, permainan politik, perjuangan politik, institusi politik, komunikasi politik, partisipasi politik, hak-hak politik, geografi politik (geopolitik), pernyataan politik, perilaku politik, politik uang (money politics) konflik politik, partai politik, politik pembuatan kebijakan, politik penguasaan sumberdaya alam, pendidikan politik, sistem politik, proses politik dan lobby politik.